Keterampilan Komunikasi

Setelah memiliki data pelanggan yang lengkap terdiri dari data kantor, data pribadi dan data bisnis serta memiliki pengetahuan 5P yaitu pengetahuan policy penjualan, pengetahuan pasar, pengetahuan pelanggan, pengetahuan pesaing dan pengetahuan produk maka salesman harus memiliki ketrampilan.

Ketrampilan yang harus dimiliki seorang salesman agar dapat bekerja secara efektif meliputi Ketrampilan Komunikasi efektif, Ketrampilan Menjual dan Ketrampilan Negosiasi. Mari kita bahas satu persatu

Ketrampilan Komunikasi efektif:

Hampir semua masalah yang terjadi didunia disebabkan karena gagal dalam komunikasi ataupun terjadi miskomunikasi. Apakah masalah antar negara, dipekerjaan , dirumah tangga ataupun dalam pergaulan terjadi karena gagal dalam komunikasi. Kita semua sadar betapa pentingnya dapat berkomunikasi secara efektif. Ketrampilan komunikasi dan ketrampilan bekerja sama dalam satu tim sangat menentukan keberhasilan dalam bekerja.

 

Ketrampilan komunikasi terdiri dari ketrampilan mendengar, ketrampilan memproses apa yang didengar dan ketrampilan menyampaikan kembali apa yang didengar. Ketiga ketrampilan ini sering disebut sebagai Input skill, Processing skill dan output skill

Ketrampilan mendengar meliputi ketrampilan mendengarkan, melihat apa yang tampak dari bahasa tubuh mitra bicara dan apa yang kita rasakan dari emosi mitra bicara. Singkatnya mendengar adalah apa yang kita dengar, kita lihat dan kita rasakan.

Mendengar secara aktif merupakan salah satu ketrampilan mendengar yang sangat penting. Mendengar secara aktif adalah melakukan paraphrase atau pengulangan apa yang dikatakan mitra bicara. Namun agar efektif pengulangan menggunakan bahasa kita dan dengan bahasa emosi. Bahasa emosi terdiri emosi positif, seperti bangga, senang, gembira, santai, tenang, sabar dan lain-lain. Sedangkan emosi negative seperti sedih, kecewa, marah, prihatin, galau dan lain-lain. Mengulangi perkataan mitra bicara dengan bahasa emosi memperlihatkan empati Anda sekaligus menghindari kesalah pahaman yang mungkin terjadi. Paraphrase juga memberi kesempatan untuk untuk memikirkan langkah pembicaran selanjutnya . Setelah memahami apa yang didengar, dilihat dan dirasakan maka kita melakukan ketrampilan memproses apa yang didengar

Ketrampilan memproses terdiri dari kegiatan- kegiatan menghubungkan tiap kata, memilah, menganalisa, memahami, menentukan prioritas dan menyiapkan output apa yang akan kita sampaikan pada mitra bicara kita. Kemudian kita menyampaikan output

Ketrampilan menyampaikan output diantaranya mengenai apa yang Anda tanyakan, klarifikasikan, jelaskan, tunjukkan ataupun contohkan. Dalam proses kalrifikasi seringkali disebut proses DAK, dengarkan – Apresiasi – Klarifikasi. Dalam bertanya Anda harus mahir menggunakan pertanyaan secara halus dan mulus tanpa kesan interogasi.

Beberapa Teknik bertanya adalah Pertanyaan terbuka, Pertanyaan tertutup, Pertanyaan pilihan. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mendorong mitra mengungkapkan pendapat, perasaan, fakta dan kebutuhannya. Pertanyaan ini dijawab dengan penjelasan, bukan jawaban pendek, seperti: Ya atau Tidak.   Contoh pertanyaan ini adalah: Bagaimana pendapat bapak tentang …? Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membatasi jawaban mitra dengan jawaban pendek, seperti Ya, Tidak atau jawaban pendek lainnya. Misalnya: Apakah bapak sependapat dengan apa yang saya sampaikan? Atau Tentu bapak setuju dengan apa yang saya jelaskan? Pertanyaan tertutup seringkali digunakan pada mitra yang kurang responsive dan kurang cooperative. Pertanyaan pilihan sesungguhnya juga pertanyaan tertutup yang membatasi jawaban mitra dengan menjawab salah satu pilihan yang kita ajukan. Misalnya: Bapak lebih suka sate kambing atau sate ayam? Didalam praktek penggunaan Teknik bertanya ini dimulai dengan Pertanyaan terbuka, dilanjutkan dengan Pertanyaan tertutup, Pertanyaan pilihan dan kembali ke Pertanyaan terbuka dan seterusnya. Karena ini merupakan ketrampilan maka harus sering dilatih agar semakin mahir dan lancar. Semua ketrampilan harus sering dilatih

Kita juga harus memahami ada factor – factor 3 V (Visual, Vocal dan Verbal) yang mempengaruhi efektivitas komunikasi. Faktor visual menyumbang 55% efektivitas dalam komunikasi sehingga harus kita perhatikan. Faktor ini adalah faktor yang dilihat oleh mitra, seperti ekspresi wajah, pakaian dan penampilan, kontak mata, Gerakan tangan, sentuhan, senyuman dan Bahasa tubuh lainnya. Faktor vocal menyumbang 38% efektivitas komunikasi. Faktor vocal adalah nada suara, kejelasan suara, pitch, penekanan kata, volume suara dan lain-lain. Yang sumbanganya paling kecil adalah factor verbal yang hanya menyumbang 7% efektivitas. Factor ini adalah kata – kata itu sendiri. Dalam komunikasi verbal, hindari kata-kata yang tidak perlu, seperti: agh, apa ya. Juga hindari Jargon bahasa asing dan jargon yang kurang dimengerti

Efektivitas komunikasi juga bisa berkurang apabila ada Noise (kebisingan), yang berupa bias budaya (dialek daerah, suara, cara bicara), fisik (pintu yang terbuka/ tutup, suara telp, orang mondar mandir), psikologis (beda jabatan), inkonsistensi (pesan yang tidak konsisten.

Komunikasi merupakan ketrampilan yang sangat penting, bukan hanya bagi salesman tapi bagi semua orang

Adji Baroto, September 2022