Sejak Tahun 2000, Cakrawara telah melayani berbaga perysahaan nasional dan multinasional dengan penguatan kapasitas SDM. Selain Pelatihan publik, Cakrawara juga kerap diminta untuk melakukan in-house training bagi untuk internal perusahaan klien.
Product Manager adalah General Manager untuk produknya. Seorang Product Manager bertanggung jawab atas penjualan dan profitabilitas produknya, oleh karenanya ia harus dapat menyiapkan strategi pemasaran yang handal sesuai dinamika pasar, pelanggan dan pesaing serta memahami aspek keuangan dari produknya.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami tanggung jawab dan tugas Product Manager, agar mampu melaksanakan tugas dengan baik yang mencakup: ketrampilan menganalisa pasar dan analisa SWOT, bagaimana menggunakan perangkat analisa, memahami aspek financial Product Manager, forecasting dan menentukan sasaran pemasaran, memahami langkah dasar marketing (segmentasi, targeting, differensiasi dan positioning) menyiapkan strategi pemasaran, menyiapkan promosi, sarana promosi serta menyusun anggaran (budgeting).
Product Manager adalah General Manager untuk produknya. Seorang Product Manager bertanggung jawab atas penjualan dan profitabilitas produknya, oleh karenanya ia harus dapat menyiapkan strategi pemasaran yang handal sesuai dinamika pasar, pelanggan dan pesaing. Product Manager OTC/CHC (Consumers Health Care) juga harus memahami media dan memilih media yang sesuai dengan produknya dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan tiap media.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami tanggung jawab dan tugas Product Manager OTC, agar mampu melaksanakan tugas dengan baik yang mencakup: ketrampilan menganalisa pasar dan analisa SWOT, bagaimana menggunakan perangkat analisa, memahami aspek financial Product Manager, forecasting dan menentukan sasaran pemasaran, serta menyiapkan strategi komunikasi pemasaran
Workshop ini sebagai program lanjutan Product Management, agar peserta lebih memahami konsep positioning strategy, dapat menyiapkan komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication) sesuai dengan tahapan product life cycle serta menggunakan aspek financial secara lebih tepat. Dengan demikian peserta akan menjadi lebih handal dalam menjalankan tugas sebagai Product Manager dan memiliki potensi menjadi Group Product Manager ataupun Marketing Manager.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta lebih handal sebagai Product Manager karena mampu menyiapkan strategy product positioning, menyiapkan strategi pemasaran yang efektif, dengan menggunakan elemen komunikasi pemasaran terpadu (IMC) secara tepat, memahami serta menyusun brand strategy sesuai dengan tahapan product life cycle. Peserta juga akan memahami aspek financial suatu produk, serta Portfolio Management sehingga dapat mengelola produk-produk yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal.
Presentasi PP, diskusi, workshop
Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Terlebih dalam menghadapi pasar yg selalu berubah, pelanggan yg menuntut dan persaingan yg semakin ketat. Maka dari itu Product Manager harus dapat menyiapkan Rencana Pemasaran yang dapat mengantisipasi perubahan dinamika pasar dan pelanggan. Rencana Pemasaran juga merupakan “road –map” untuk produk utama/produk focus yang mutlak harus disiapkan oleh Product Manager.
Tujuan Pelatihan:
Setelah mengikuti workshop ini peserta mampu menyiapkan Rencana Pemasaran yang terdiri dari: analisa pasar – pesaing – pelanggan, menentukan sasaran pemasaran, menyiapkan strategi pemasaran serta menyiapkan sarana promosi bagi produk/brand yang menjadi tanggung jawabnya. Peserta juga akan memahami neraca laba rugi suatu produk dan mampu menyiapkan outline promosi untuk periode setahun. Selain menyiapkan Rencana Pemasaran, penting sekali bagi PM untuk menyiapkan Plan Of Actions yang merupakan petunjuk pelaksanaan Rencana Pemasaran oleh tenaga penjualan serta mengendalikan pelaksanaan Rencana Pemasaran
Presentasi PP, diskusi, workshop
3 (tiga) hari atau 24 jam efektif
Product Manager/Brand Manager/Marketing Manager/Account Manager/Marketing Executive
Jose Bouza (Strategic Health & Pharma Consultant) pada Sep 2014 mengatakan 74% new products di Asia Pacific gagal. Padahal new products merupakan penyumbang bagi pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian penting sekali bagi Product Manager untuk dapat menyiapkan peluncuran produk baru dengan baik sesuai dengan dinamika pasar. Ketrampilan dalam menyiapkan New Product Launch semakin penting dengan semakin banyaknya peluncuran produk baru dan semakin mahalnya biaya promosi dan biaya yg terkait dengan persiapan produk baru.
Setelah mengikuti workshop ini, peserta memahami jenis produk apa saja yang dapat dikategorikan sebagai produk baru, memahami proses menyiapkan produk baru, beberapa tujuan peluncuran produk baru serta melakukan analisa General Electric 9 cell sebelum peluncuran. Peserta juga akan dapat menyiapkan kegiatan yang harus dilakukan pada tahapan Pre Launch, kegiatan pada tahapan Launch serta Post Launch. Untuk suksesnya peluncuran produk baru, peserta memahami bagaimana menyiapkan Gantt’s Chart, menyiapkan launch package serta launch meeting agar peluncuran produk baru berjalan dengan sukses. Singkatnya peserta akan mampu menyiapkan peluncuran produk baru agar produk baru ini dapat memberikan kontribusi pada penjualan perusahaan. Workshop ini sangat penting mengingat seringnya peluncuran produk baru mengalami kegagalan
Product Manager/Brand Manager/Marketing Manager/Account Executive/Account Manager
Salah satu pemborosan terbesar dalam pemasaran adalah komunikasi yg tidak efektif. Tantangan utama adalah hambatan pelanggan dalam mengingat sesuatu, lingkungan komunikasi yang sangat ramai, dan banyaknya media dengan segala kekuatan dan kekurangannya. Untuk menghadapi tantangan tersebut diatas, Produc Manager/Pemasar harus mampu membuat positioning yang tepat, memilih media yang sesuai dengan produk dan target konsumennya serta menyiapkan strategi komunikasi yang kreatif serta efektif.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami dan dapat membuat positioning sebagai landasan strategi komunikasi efektif dalam pasar yg sangat hiperkomunikatif. Selain membuat positioning brand yang tepat, peserta mampu menyiapkan strategi komunikasi yg terpadu (IMC) serta memahami kekuatan dan kelemahan tiap media, memilih media yang sesuai dengan target konsumen serta menyiapkan komunikasi efektif dan kreatif.
Presentasi Power Point, Diskusi, Latihan
Waktu Pelatihan: 2 (dua) hari
Hambatan marketer dalam mengkomunikasikan produk atau brand ke target pelanggan adalah sikap mental pelanggan. Ada tiga sikap mental yang menghambat daya ingat pelanggan, yang pertama keterbatasan atau manusia hanya dapat mengingat tujuh hal dalam setiap kategori (rule of seven), kedua sifat menyeleksi sehingga hanya mau mengingat informasi yang bermanfaat baginya dan yang ketiga sifat merasa tidak aman. Hambatan komunikasi diatas ini diperparah dengan lingkungan kehidupan yang penuh dengan informasi atau lingkungan yg hiperkomunikatif dan banyaknya produk sejenis. Tugas marketer dalam mengkomunikasikan brand/produknya dapat dipermudah dengan melakukan positioning produk, suatu cara mencari celah dibenak pelanggan agar pelanggan dapat mengingat produk/brand kita.
Setelah pelatihan, peserta memahami langkah dasar pemasaran yang terdiri dari Segmentasi – Differensiasi – Targeting – Positioning. Peserta kemudian akan memahami arti positioning dan perannya dalam strategi pemasaran serta mampu membuat positioning untuk produk yang menjadi tanggung jawabnya
Waktu pelatihan:
Personal Selling adalah salah satu elemen komunikasi pemasaran yang paling efektif, terutama untuk industri farmasi dan khususnya untuk produk ethical. Menyadari biaya biaya kunjungan salesman ke pelanggan cukup tinggi, maka penting sekali agar kunjungan tim tenaga penjualan ini bisa seefektif mungkin. Sales Manager menghabiskan sebagian besar waktunya di lapangan untuk mendampingi tenaga penjualan dan menjumpai pelanggan, maka penting sekali mereka menguasai ketrampilan yang dibutuhkan. Sales Manager harus dapat memimpin, mengelola tenaga penjualan, menjalankan program marketing yang disiapkan Product Manager serta mengelola bisnisnya.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan seleksi awal memilih tenaga penjualan yang baik, melakukan pengembangan bawahan, memberi motivasi, mampu memimpin serta membangun kerja sama tim. Peserta juga akan dapat menyiapkan Rencana Penjulan, mengelola bisnis nya serta memahami aspek financial yang terkait dengan sales dan marketing
Presentasi PP, diskusi, workshop
3 (tiga) hari atau 24 jam efektif
Sales Manager/Regional Sales Manager/Branch Manager/Group Product Manager/Product Manager
Supervisor atau Area Manager merupakan manajer terdepan yang mewakili perusahaan menghadapi pasar, pelanggan dan pesaing. Supervisor menentukan kualitas penjualan dari salesman perusahaan. Peran perusahaan dalam pemberian perintah, motivasi, evaluasi, pengendalian dan pengembangan salesman sebagian besar ditangani oleh supervisor. Jika perusahaan memiliki supervisor yang kompeten dan termotivasi, maka perusahaan dapat lebih tenang, tercapainya target penjualan akan lebih dapat dikendalikan. Sayangnya banyak perusahaan yang kurang memperhatikan pelatihan pada Supervisor dan memperlakukan Supervisor sebagai Super Salesman.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memahami tanggung jawab dan tugas-tugas Supervisor, mampu mengelola teritori yang meliputi bagaimana membagi teritori menjadi area – melakukan klasifikasi pelanggan, menyusun daftar pelanggan serta menyiapkan rencana aksi untuk mengembangkan teritorinya. Peserta juga akan mampu mengelola bisnis yang menjadi tanggung jawabnya. Peserta juga akan mampu mengelola bawahannya, memimpin dan membangun kerjasama tim. Singkatnya, setelah mengikuti workshop ini, peserta mampu menjadi Supervisor atau Area Manager yang efektif dalam mengelola area, bisnis dan bawahannya.
Presentasi PP, diskusi, workshop
3 (tiga) hari atau 24 jam efektif
Supervisor/Area Manager/Product Manager dan manager lain yang harus mengelola sumber daya manusia
Proses rekruitmen merupakan proses yang sering dilakukan dan sangat penting.
Kesalahan dalam rekruitmen mengakibatkan peningkatan biaya, tidak tercapainya sales target, pelayanan konsumen yang tidak memuaskan mengakibatkan konsumen pindah ke saingan dan bahkan dapat tercipta lingkungan kerja yang tidak tidak memotivasi staf. Sekali kita salah pilih, kita akan terjebak dalam permasalahan yang terus menerus.
Sayangnya perusahaan jarang sekali memberi pelatihan yang khusus membahas bagaimana melakukan rekruitmen dengan baik & benar.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta akan memahami langkah dalam melakukan seleksi dan proses rekruitmen secara efektif, dapat menentukan Job Requirement atau kriteria posisi yang sesuai kebutuhan tugasnya, mampu melakukan wawancara dengan akurat untuk mendapatkan kandidat dengan profil yang sesuai kebutuhan tugas. Peserta memahami bahwa pelamar harus memiliki pengetahuan & ketrampilan (can do factors) dan motivasi (will do factors) serta memiliki sikap yang fit (fit factors) yang sesuai dengan kebutuhan dengan organisasi kita.
Waktu pelatihan:
Area Manager, Sales Manager, Training Manager, Marketing Manager dan Staff HRD
Leadership Practices Which Lead You To The Top Of Success
Kepemimpinan, adalah kata yang sering kita dengar, namun banyak dari kita yang belum memahami makna yang sesungguhnya, apalagi menjalankannya dengan baik. Sesungguhnya, kepemimpinan milik semua orang, namun ketrampilan memimpin harus diraih melalui proses pembelajaran, memerlukan waktu serta dibuktikan dengan tindakan nyata, dengan memberikan contoh, bukan ucapan kata ataupun perintah.
Setelah mengikuti lokakarya dua hari ini peserta memahami gaya kepemimpinannya sebelum pelatihan, memahami praktek-praktek kepemimpinan yang efektif dan harus dikerjakan, menyiapkan rencana agar dapat melaksanakan praktek kepemimpinan yang akan membawa peserta ke puncak sukses karirnya.
Tanggung jawab seorang manajer adalah mencapai sasaran perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Tantangan bagi manajer adalah sumber daya yang tersedia selalu dalam keadaan terbatas dan tidak berlimpah. Maka dari itu perlu sekali melakukan alokasi sumber daya yang terbatas tersebut pada area atau hasil kerja yang kritis agar dapat melakukan tindakan yang efisien dan efektif. Hal ini dapat dilaksanakan apabila manajer dapat melakukan analisa dengan tajam dan membuat strategi yang dapat mengarahkan sumberdaya pada hal-hal kritis sesuai dengan hasil analisa. Hal inilah yang akan dibahas dalam pelatihan ini.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memahami arti manajemen, mampu melakukan analisa SWOT dengan memperhatikan faktor-faktor internal versus eksternal, faktor penghambat versus pendukung, faktor terkendali versus tidak terkendali, faktor yang terkait langsung versus tidak terkait langsung dengan hasil kerja. Setelah melakukan analisa faktor maka peserta mampu menyiapkan strategi dan rencana aksi serta mengendalikan bisnis ke arah sasaran yang telah ditetapkan.
Tanpa kita sadari bahwa sesungguhnya kita melakukan negosiasi setiap hari, baik dalam rumah tangga antara orang tua dengan anaknya atau antara suami dengan istri, dalam pergaulan, dalam pekerjaan dikantor baik dalam hubungan atasan dengan bawahan maupun antara penjual dengan pelanggan. Negosiasi dilakukan dimana saja, dirumah, di kantor, di hotel, di rumah makan dan lain-lain. Dengan demikian kemampuan negosiasi sangat menentukan keberhasilan kita dalam kehidupan rumah tangga, dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan kita. Untuk meraih sukses kita, jangan pernah bernegosiasi karena takut, tapi jangan takut untuk melakukan negosiasi, bahkan kita harus bernegosiasi agar berhasil dalam kehidupan kita. Ketrampilan negosiasi dapat dimiliki oleh setiap orang, asalkan kita mau mempelajari dan melatihnya. Modul ini disiapkan bagi mereka yang menginginkan untuk meningkatkan ketrampilan negosiasi agar lebih sukses dalam kehidupannya.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memahami konteks negosiasi, proses dan prinsip negosiasi, sehingga memiliki kepercayaan diri serta mampu melakukan komunikasi dan negosiasi secara efektif untuk menghasilkan kesepakatan.
Presentasi, diskusi, Loka karya dan game
2 (dua) hari atau 16 jam efektif
Area Managers/Key Account Managers/Sales Managers/Product Manager/Branch Manager dan posisi lain yang memerlukan ketrampilan negosiasi
Hampir semua masalah yg terjadi didunia disebabkan karena ‘miscommunication’. Kita menyadari bahwa semua profesi membutuhkan ketrampilan komunikasi untuk mendukung suksesnya pekerjaan. Selain Komunikasi, semua manajer perlu menguasai ketrampilan menjual, utamanya menjual ide.
Yang sering tidak dipahami, keberhasilan komunikasi dan menjual sangat ditentukan kemampuan mengenali gaya pribadi diri, gaya pribadi orang lain serta bagaimana berinteraksi dengan berbagai gaya pribadi tersebut.
Sesudah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan komunikasi efektif, serta terampil dalam menjual, baik menjual produk maupun menjual ide. Memahami gaya pribadi diri, gaya pribadi orang lain serta mampu melakukan komunikasi sesuai dengan gaya pribadi orang lain sehingga dapat melakukan komunikasi serta menjual secara efektif.
Memahami bahwa tidak ada pelanggan yg mudah ataupun pelanggan yg sulit, yang ada adalah bagaimana menyesuaikan gaya pribadi diri dengan gaya pribadi pelanggan.
Seringkali kita tidak memahami bahwa menjual adalah pekerjaan terbaik dan mulia. Semua barang yang kita konsumsi dari mulai bangun pagi sampai sebelum tidur, bisa kita nikmati karena ada yang menjual kepada kita. Selain itu, tenaga penjualan adalah ujung tombak terdepan bagi perusahaan, yang mewakili perusahaan didepan pelanggan. Sebagai wakil perusahaan sudah selayaknya memiliki kepribadian, pengetahuan dan ketrampilan yang prima agar dapat menyumbangkan hasil penjualan kepada perusahaan. Prestasi ini hanya dapat diraih apabila tenaga penjualan mendapatkan pelatihan yang memadai.
Sesudah mengikuti pelatihan, peserta menghargai profesinya dan bersikap sebagai seorang professional. Peserta akan memahami bahwa proses pembelian dan penjualan seperti pinang dibelah dua, dan tugasnya adalah membimbing pelanggan melalui proses pembelian secara nyaman untuk membuat keputusan yang saling menguntungkan. Peserta akan mampu membuat rencana kunjungan serta rencana pra kunjungan, memahami perbedaan fitur dan manfaat produk, melakukan proses penjualan secara efektif serta menangani keberatan pelanggan dan akhirnya menutup penjualan untuk mengahilkan penjualan sesuai targetnya.
(Improving Managerial Performance by Applying Communication Technique)
Hampir semua problema yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perusahaan, semua terjadi karena ketidak berhasilnya proses komunikasi atau ‘mis communication’. Jadi betapa Ketrampilan komunikasi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, maupun dalam pekerjaan apapun posisi kita. Komunikasi dengan pelanggan, dengan atasan maupun dengan bawahan harus dilakukan secara nyaman dan efektif. Komunikasi dikatakan efektif apabila mitra bicara memahami apa yang kita sampaikan. Dalam lingkup perusahaan, komunikasi dapat memotivasikan ataupun mendemotivasikan karyawan. Karyawan berprestasi dapat meninggalkan perusahaan, karyawan tidak berprestasi dapat dengan nyaman tinggal diperusahaan dan karyawan yang prestasinya naik-turun tidak meningkatkan prestasi. Semua hal ini dapat tercipta sebagai hasil komunikasi atasan dengan bawahan.
Setelah pelatihan ini, peserta memahami dan dapat melakukan komunikasi efektif serta memahami peran komunikasi untuk memotivasikan bawahan. Peserta akan mampu bagaimana harus berkomunikasi dengan karyawan berprestasi agar tetap bertahan diperusahaan kita, bagaimana menangani karyawan yg prestasinya naik turun agar terus meningkat diatas standard dan juga bagaimana berkomunikasi dengan karyawan yang prestasinya dibawah standar.
Semua yang mengharapkan dapat berkomunikasi efektif.
Kita dapat mengamati bahwa pendidikan agama semakin maju, jumlah rumah ibadah pun semakin menjamur, namun setiap hari kita disuguhi berita diberbagai media yang memperlihatkan tawuran, kekerasan dan prilaku lain yang menggambarkan menurunnya moral, etiket, sopan santun dari orang sekitar terutama generasi muda. Untuk itu maka kita masih perlu meningkatkan ketrampilan dalam membangun etika. Selain harus memiliki etika yang baik, tenaga penjualan juga harus membangun citra diri agar dapat diterima pelanggan dan dapat membangun hubungan baik.
Etika dan citra diri merupakan landasan dalam pelayanan jasa. Dengan semakin ketatnya persaingan, maka memiliki ketrampilan menjual saja belum cukup. Tenaga penjualan harus memiliki etika, membangun citra diri dan dapat memberikan pelayanan prima pada pelanggan agar dapat memberikan hasil maksimum
Setelah pelatihan ini, peserta memahami dan mampu memperbaiki etika dan citra diri sehingga diterima pelanggan dengan baik dan mampu membina hubungan baik Peserta juga akan memahami arti dan manfaat pelayanan prima untuk meningkatkan penjualan.
Presentasi Power Point, Diskusi, workshop, role play (Hanya untuk In House Training)
Tenaga pelayanan (Frontliners)
Tim adalah sekelompok kecil manusia yang memiliki satu sasaran yang sama dengan ketrampilan berbeda yang saling melengkapi. Kerjasama tim akan memungkinkan tercapainya sasaran karena masing-masing anggota akan memiliki peran berbeda dan bekerja dengan menggunakan prosedur yang telah disepakati bersama. Setiap anggota tim wajib memahami sasaran tim dan perannya dalam mencapai sasaran. Tidak adanya kerjasama tim akan mengganggu tercapainya sasaran.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta akan memahami bahwa kelompoknya merupakan suatu sistem, di mana setiap anggota kelompok memiliki peran dan harus mampu memberikan konstribusi yang besar terhadap kinerja kelompok. Peserta akan mampu memfasilitasi terjadinya kerja sama kelompok yang efektif dengan menjalankan peran yang dimilikinya
Medical Representatives/Supervisor/Area Manager/Regional Manager dan semua staff yang menjadi anggota kelompok kerja
Tim adalah sekelompok kecil manusia yang memiliki satu sasaran yang sama dengan ketrampilan berbeda yang saling melengkapi. Kerjasama tim akan memungkinkan tercapainya sasaran karena masing-masing anggota akan memiliki peran berbeda dan bekerja dengan menggunakan prosedur yang telah disepakati bersama. Setiap anggota tim wajib memahami sasaran tim dan perannya dalam mencapai sasaran. Tidak adanya kerjasama tim akan mengganggu tercapainya sasaran.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta akan memahami bahwa kelompoknya merupakan suatu sistem, di mana setiap anggota kelompok memiliki peran dan harus mampu memberikan konstribusi yang besar terhadap kinerja kelompok. Peserta akan mampu memfasilitasi terjadinya kerja sama kelompok yang efektif dengan menjalankan peran yang dimilikinya
Medical Representatives/Supervisor/Area Manager/Regional Manager dan semua staff yang menjadi anggota kelompok kerja
Pasar farmasi semakin kompetitif, terutama sekali sejak dilaksanakannya JKN dengan BPJS yang dimulai pada 2014 dan pada tahun 2015 ini memberikan layanan pada 169 juta jiwa dan akan meningkat melayani 250 juta jiwa pada tahun 2019. Beberapa tantangan industri farmasi adalah bagaimana menurunkan biaya produksi agar produknya lebih murah, bagaimana melaksanakan promosi yang bebas dari pemberian gratifikasi yang dilarang KPK, bagaimana memasukkan produknya dalam formularium nasional maupun formularium lokal/setempat, memasukkan dalam e-catalog, memiliki distributor yang cakupannya luas serta meningkatkan penjualan pada sector Rumah Sakit/Key Account. Salah satu strategi dalam menghadapi pasar ini adalah membentuk dan mengaktifkan Key Account Management atau meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan Key Account dan Rumah Sakit